Kamis, 16 Agustus 2012

Amerika Menambahkan Pasukan Militer Ke Australia - ASEAN Khawatir

Militer AS di Australia, Ancaman bagi ASEAN?

Seperti dilaporkan oleh media, Barack Obama dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Australia Julia Gillard, menyepakati ditambahnya kekuatan AS di Australia utara sebanyak 2.500 personel. Sebelumnya, AS juga menambah pasukannya di Filipina dan Vietnam.



Obama berdalih, seperti dikutip Reuters, pengerahan pasukan AS di Australia untuk menjaga konstelasi keamanan di Asia. Meskipun AS dan Australia secara resmi menegaskan bahwa penambahan marinir ini bukanlah respon terhadap semakin menguatnya kekuatan militer China, akan tetapi ketika pengerahan tentara yang begitu banyak layak dipertanyakan!
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa di Bali, (16/11), mengkhawatirkan hal yang sama.

Ia khawatir jika penempatan militer AS di Australia ini menimbulkan kesalahpahaman negara-negara kawasan.
"Kita tidak akan membiarkan Asia Tenggara, oleh siapapun, menjadi ajang persaingan negara-negara yang menganggap dirinya besar," kata Natalegawa.



Oleh karenanya tujuan pengiriman tentara tambahan AS di Australia, lanjut Natalegawa, harus disampaikan secara transparan, untuk menghindari adanya kesalahpahaman. Jika tidak demikian, maka upaya yang tengah dirintis oleh ASEAN di Laut China Selatan akan menjadi rusak.

"Saya tidak ingin melihat adanya reaksi yang provokatif, yang membalikkan keadaan, dan menciptakan rasa saling tidak percaya," kata Natalegawa.

Sikap dan reaksi Natalegawa ini, membuat heran dan terkejut Mantan Menteri Pertahanan Australia, Joel Fitzgibbon. Karena menutrut Fitzgibbon , Australia dan Amerika Serikat telah bekerja keras untuk meningkatkan hubungan mereka dengan Indonesia.

Sementara itu, seperti dilansir Radio Australia, Partai Hijau Australia mengatakan, mereka tidak melihat manfaat langsung dari penempatan pasukan AS di Wilayah Utara Australia.

Pemimpin Partai Hijau, Bob Brown mengatakan; kesepakatan militer tersebut perlu diperdebatkan di parlemen. Ia juga ingin tahu apakah kapal selam nuklir Amerika termasuk dikerahkan di Australia. Brown menuntut supaya public perlu tahu seberapa besar kehadiran militer AS di Australia ini.

Cina, melalui juru bicara Kementerian Liu Weimen, mempertanyakan apakah rencana Australia untuk meningkatkan kerjasama militer dengan AS akan mempengaruhi perdamaian di wilayah sekitar Australia dan Asia.

Liu mengatakan Cina tidak percaya aliansi militer. Ia menambahkan, memang perlu ada tindakan nyata untuk memperkuat kerjasama antara Amerika Serikat dan Australia. Akan tetapi konsep cina soal kerjasama lebih kepada kerjasama berlandaskan persahabatan dengan semua negara. [Islam Times/sa/berbagai sumber]

0 komentar:

Posting Komentar

 
Creating Website Fega Frendiansyah
Copyright © 2012. Mas Prend Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Fega Frendiansyah