Rabu, 05 September 2012

Petir Saat Hujan Tiba

Hujan telah mengguyur berbagai wilayah yang menyebabkan hawa panas dan gerah berangsur menjadi dingin. Apalagi jika hujan berlangsung terus menerus tanpa henti selama beberapa hari, dapat kita tebak akibatnya. Banjir dimana-mana, air meluap, tanah longsor dll. Jika hal ini tidak terkendali tentu akibat yang ditimbulkan tak sesederhana yang dibayangkan. Kerugian materi dan korban jiwa bukan mustahil terjadi, seperti yang sering kita lihat melalui berita di televisi akhir-akhir ini.
Gambar nebeng di sini
Hujan yang turun dengan deras meski sampai beberapa hari tak akan menimbulkan ketakutan selama keadaan lingkungan terkendali. Mereka yang berada di dataran tinggi akan tetap tenang karena kecil kemungkinan banjir datang menghampiri. Namun ketakutan justru dirasakan manakala hujan disertai angin kencang dan petir yang menyambar-nyambar dengan suara gemuruh meledak-ledak. Suasana hujan yang tak bersahabat yang lebih kita kenal dengan badai inilah membuat kita yang berada di bawah guyuran air hujan menjadi ketakutan dan khawatir.

Angin kencang bisa saja reda, namun petir belum tentu. Selama hujan masih berlangsung petir pun tak akan hilang begitu saja. Lalu mengapa hujan disertai petir? Banyak diantara kita yang kurang mengetahui tentang hal ini. Kita sering merasakan bagaimana takutnya ketika hujan disertai petir yang menggelegar menyambar-nyambar. Kita tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Banyak diantara kita yang memilih berdiam diri di rumah sampai hujan mereda.
Sebenarnya apa sih petir itu? Dan mengapa orang sangat ketakutan ketika ada petir?
Petir adalah bunga api raksasa diantara dua massa benda yang memiliki medan listrik berbeda. Petir sering juga disebut sebagai kilat, halilintar, geledek, bledek, guntur atau guruh yang suaranya menggelegar di langit. Petir dapat muncul sebelum atau ketika turun hujan. Tetapi tidak selamanya hujan disertai dengan petir.
Sebagai gambaran, kita lihat gumpalan uap air berwujud awan di langit masing-masing memiliki medan listrik positif dan negatif. Bila terjadi gesekan diantara keduanya maka terjadilah petir. Hal inilah yang menyebabkan petir bisa muncul ketika hujan. Awalnya, udara panas yang lembab di bumi naik ke angkasa. Dan udara yang naik ini berubah menjadi udara dingin yang kemudian mengembun menjadi awan cumulus yaitu awan dengan ukuran kecil. Awan-awan cumulus makin lama makin tinggi dan membentuk awan cumulonimbus atau awan yang berukuran besar.
Di awan cumulonimbus inilah terjadi penumpukan muatan listrik. Pada bagian paling atas awan berisi muatan listrik negatif sedangkan di bagian tengah bermuatan listrik positif dan di bagian paling bawah berkumpul menjadi satu muatan listrik positif dan negatif. Di bagian paling bawah inilah terjadi lontaran petir karena muatan listrik yang berbeda saling bergesekan sehingga menimbulkan energi ledakan yang luar biasa. Ketika petir melesat keluar dari awan maka udara yang dilewatinya akan terbelah. Itu sebabnya mengapa suara petir terdengar bergemuruh dan meledak-ledak.
Tetapi yang sering kita lihat adalah kilatan cahaya dulu baru disusul dengan suara gemuruh atau ledakan. Mengapa demikian? Hal itu terjadi karena kecepatan cahaya yang melebihi kecepatan suara. Ingat, bahwa laju kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik. Sedangkan petir yang melesat di angkasa kecepatannya 150.000 km/detik atau setengah dari kecepatan cahaya. Luar biasa sekali khan? Selain itu kekuatan sambaran listriknya mencapai 1 juta volt per meter.
Nah, apa yang terjadi jika suatu benda tersambar petir? Benda yang tersambar akan rontok, bangunan hancur, pohon pun tumbang. Pernah kejadian pada suatu pertandingan sepakbola di tengah hujan, petir menyambar dan menewaskan sejumlah para pemainnya. Badannya langsung gosong dan yang tak terkena sambaran secara langsung pun menjadi pingsan. Setelah sadar mereka merasakan nyeri yang luar biasa di sekujur tubuhnya.
Oleh karena, itu berhati-hatilah jika keluar rumah ketika hujan dengan kilat menyambar-nyambar. Hindari berteduh di bawah pohon dan tempat yang kurang terlindung. Sebab kita bukanlah gundala, sang putra petir atau Ki Ageng Sela yang konon tak mempan ketika tubuhnya disambar petir bahkan petir tersebut berhasil ditangkapnya kemudian dipertontonkan di hadapan orang banyak.
Namun petir tak akan secara sembarangan menyambar sesuatu. Ia hanya menyambar sesuatu yang ada di tempat terbuka seperti lapangan dan areal persawahan atau sesuatu yang tinggi misalnya pohon, gedung bertingkat dan menara. Itulah mengapa di setiap gedung bertingkat selalu dipasang penangkal petir. Tujuannya agar energi petir dapat langsung diarahkan ke bumi melalui kabel yang dipasang dari atas gedung sampai ke dalam tanah sehingga netral.
Selain itu ada baiknya kita berdoa ketika hujan lebat dan petirnya menyambar-nyambar agar kita semua terhindar dari bahaya petir.
“Allahumma laa tuqtulnaa bighadhabika wa laa tuhliknaa bi’adzaabika wa ‘aafinaa qabladzaalika”
(Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan kemurkaanMu, janganlah Engkau binasakan kami dengan siksaMu dan selamatkanlah kami sebelum kejadian ini).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Creating Website Fega Frendiansyah
Copyright © 2012. Mas Prend Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Fega Frendiansyah